Tiga Jaminan dari Allah Ketika Kita Mengingat-Nya

Al-Qur’an sering menyebutkan perintah untuk mengingat Allah bagi setiap muslim yang diistilahkan dengan dzikrullah. Perintah tersebut sebagai penegasan kepada manusia yang beriman akan tanggung jawabnya sebagai hamba.  Misalnya Allah tegaskan pada Qs al Ahzab 41:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱذْكُرُوا۟ ٱللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا

Wahai orang-orang yang beriman, ingatlah Allah dengan sebanyak-banyaknya dzikir (QS al Ahzab 41)

Dalam Tafsir As-sa’di dijelaskan bahwa orang beriman punya kewajiban mengingat Allah melalui hatinya, lidahnya serta seluruh anggota tubuhnya dengan menyibukkan waktunya untuk beribadah dan menunaikan kewajiban kepada Allah. 

Melalui proses ibadah sebagai bentuk ingat kepada Allah sesungguhnya bukan sebatas kewajiban bukan pula sebatas simbol bentuk kepatuhan kepada Allah. Tapi dengan dzikrullah itulah cara yang digunakan oleh Allah agar manusia mendapatkan kebahagiaan serta kepastian jalan hidupnya. 

Oleh sebab itu, di dalam al-Qur’an setidaknya kita temukan tiga jaminan yang diberikan Allah terhadap hamba yang menyibukkan dan tak mengabaikan dirinya untuk ingat kepada Allah.

Pertama,  kepastian Allah ingat pada hamba-Nya. Allah tegaskan pada QS al Baqarah 152

فَٱذْكُرُونِىٓ أَذْكُرْكُمْ وَٱشْكُرُوا۟ لِى وَلَا تَكْفُرُونِ

Maka ingatlah Aku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku.” 

Ayat ini secara tegas bahwa Allah ingat pada hamba-Nya sangat bergantung bagaimana usaha sang hamba Ingat kepada Allah. Sama halnya, orang yang tak ingat akan kewajiban, bermasa bodoh dengan segala syariat Allah sudah pasti Allah tak akan ingat dan peduli pada hamba tersebut.

Lantas apa bentuk Allah ingat hamba-Nya? Menurut Sayyid Abd Aziz al Darani  bagi Allah siapa saja hamba-Nya yang ingat akan kewajibannya Allah pasti berikan kenikmatan hidupnya, hamba yang bersyukur Allah tambahkan karunia rezeki-Nya dan hamba yang ingat Allah dengan penuh cinta Allah pasti lebih dekat padanya. (Thaharatul Qulub, hal, 25). 

Kedua, Mengingat Allah diberikan ampunan dan balasan surga. Allah menegaskan janji-Nya itu pada akhir ayat Qs al-Ahzab 35 

وَالذّٰكِرِيْنَ اللّٰهَ كَثِيْرًا وَّالذّٰكِرٰتِ اَعَدَّ اللّٰهُ لَهُمْ مَّغْفِرَةً وَّاَجْرًا عَظِيْمًا

laki-laki dan perempuan yang banyak mengingat Allah bagi mereka Allah telah menyiapkan ampunan dan pahala yang besar. (Qs al Ahzab 35). 

Dalam tafsir al Wasith disebutkan setiap hamba yang dengan sungguh-sungguh mengingat Allah maka dosa-dosanya pasti akan diampuni dan disediakan surga dikemudian hari.  Hal itu juga menegaskan bahwa cara terbaik untuk menghapus berbagai dosa dan seburuk apapun masa lalu hidup kita mendekatlah dan ingatlah kepada Allah. 

Sebab ampunan Allah itu jauh lebih besar ketimbang dosa-dosa masa lalu kita, dan Allah tak pernah melihat seburuk dan sebesar apapun dosa itu asalkan ada ikhtiar, menyesali dan mencurahkan semuanya untuk datang mengingat Allah, maka Allah pasti ampuni. 

Ketiga, Mengingat Allah hidup akan tenang. Allah memberi jaminan ketenangan batin itu pada QS al-Ra’du 28

الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَتَطْمَىِٕنُّ قُلُوْبُهُمْ بِذِكْرِ اللّٰهِۗ اَلَا بِذِكْرِ اللّٰهِ تَطْمَىِٕنُّ الْقُلُوْبُۗ

(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram karena mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati akan selalu tenteram.

Ayat ini secara tegas bahwa untuk mencapai ketenangan hidup dan suasana batin selalu tenang maka jalannya dengan mengingat Allah. Dalam Tafsir al-Wasith disebutkan ketenangan batin tidak akan dirasakan kecuali dengan jalan mengingat Allah, karena tidak ada sesuatu yang lebih lezat dan lebih manis bagi hati selain kecintaan kepada PenciptaNya. 

Hal itu sangat logis, sebab jika menjauhi yang menciptakan kebahagiaan dan ketenangan dalam hidup ini tak mungkin ketenangan hidup itu dirasakan, bukankah Allah yang membolak balikkan hati manusia sehingga kerap kita berdoa ya muqallibal quluub tsabbit qolbi ‘alaa diinik (wahai Yang Membolak balikkan hati, tetapkanlah hatiku di atas jalan agamamu)

Itulah janji Allah dalam al-Qur’an bagi manusia yang ingat kepada Allah dalam setiap laku dan geraknya. Yakinlah janji Allah itu pasti dan nyata bahwa semakin dekat pada-Nya Allah pun jauh lebih dekat, tapi semakin kita lupa dan menjauh maka dalam hidup kita-pun akan semakin gelisah. 

Mabrur Inwan, M.Ag, Ustadz di Cariustadz

Tertarik mengundang Mabrur Inwan, M.Ag? Silakan Klik disini.